Solusi Penyelesaian Boko Haram
Oleh:Fatkurrohman,
S.IP, M.Si[1]
Kekerasan
kembali dilakukan oleh Boko Haram di Nigeria. Dalam tiga hari terkahir ini,
Boko Haram telah melakukan serangkaian pembunuhan terhadap 37 penduduk kota
Gubio dan menghancurkan 400 bangunan kota tersebut. Tindakan Boko Haram ini
jelas merupakan peringantan awal bagi pemerintahan baru Muhammad Buhari. Buhari
merupakan pengganti Presiden Goodluck Jonathan yang mengakhiri masa jabatannya
per 29 Mei 2015.
Buhari,72,
memiliki latar belakang militer dan mantan penguasa militer rentang waktu
1984-1985. Kemenangan Buhari dalam pemilu yang digelar pada tanggal 28-29 Maret
2015 atas Jonathan sekaligus mengukuhkan kemenangan pertama kelompok oposisi
dalam tiga kali pemilu terakhir. Dalam pemilu kali ini Buhari mendapatkan
53,96% sementara Jonathan mendapatkan 44,96.
Sebagai
pengganti Jonathan, Buhari diharapkan dapat menekan sepak terjang Boko Haram
yang kian hari kian mengkhawatirkan. Kemudian yang menjadi pertanyaannya adalah
langkah strategis apa yang seharusnya dilakukan oleh Buhari dalam menangani
Boko Haram?. Hal ini sangat menarik untuk kita diskusikan karena pemerintahan
sebelumnya bisa dikatakan gagal dalam meredam Boko Haram.
Boko
Haram memiliki arti pendidikan Barat dilarang (western education is forbiden). Boko Haram merupakan kelompok jihadist yang bermarkas di Timur Laut
Nigeria dan sekaligus aktif di Chad, Niger dan Kamerun. Kelompok ini pernah
memiliki kedekatan dengan al-Qaida dan secara tegas juga mendeklarasikan diri
bergabung dengan ISIS (The Islamic State
of Iraq and Syria). Kelompok ini memiliki anggota berjumlah antara
7,000-10,000 orang yang saat ini di bawah komando Abubakar Shekau.
Sejak
aktif di tahun 2002, Boko Haram dari tahun ke tahun menunjukkan eksistensinya
di Nigeria. Kekerasan demi kekerasan dan bahkan pembunuhan kerap kali dilakukan
oleh Boko Haram. Di tahun 2010, Boko Haram telah meledakkan beberapa gereja di
malam Natal yang telah menewakan 32 orang. Satu tahun berikutnya yakni di tahun
2011, Boko Haram juga bertanggung jawab
atas ledakan yang menewakan puluhan orang di Hari Natal di kota Abuja.
Tidak
hanya itu, Boko Haram juga melakukan bom bunuh diri di kantor kepolisian di
Abuja yang telah menewaskan 8 orang. Dua bulan pasca bom bunuh diri di Kantor
Kepolisian, Boko Haram kembali melakukan penyerangan terhadap kantor pusat PBB
yang menewaskan 23 orang. Kemudian pada tahun 2012, Boko Haram melakukan
serangan yang mematikan di Kano yang menewaskan 185 orang. Tahun 2014, Boko
Haram melakukan penculikan terhadap 276 siswi.
Inagurasi Buhari
Dalam
inagurasi yang dilaksanakan pada tanggal 29 Mei, Buhari secara jelas akan
memggunakan opsi militer dalam menyelesaikan Boko Haram. Opsi ini seolah-olah
menegaskan latar belakang Buhari yang kental dengan militer. Penggunaan opsi
militer dalam penyelesaian Boko Haram bisa dikatakan harus diuji lagi terkait
efektivitas dan keberhasilannya. Hal ini karena di era Jonathan, opsi ini bisa dikatakan
telah digunakan oleh pemerintahan Jonathan, tetapi hasilnya adalah Boko Haram
tidak punah, tetapi justru sebaliknya.
Boko
Haram terus melakukan pembunuhan baik dengan cara penyerangan atau dengan bom
bunuh diri. Jika dilihat grafiknya di era Jonthan (2010-2015), tren kekerasan
yang dilakukan oleh Boko Haram cenderung naik secara signifikan. Padahal di era
Jonathan tidak hanya menggunakan opsi militer, tetapi Jonathan juga berusaha
membuka ruang dialog dengan Boko Haram. Tetapi ruang dialog yang dibangun oleh
Jonthan belum mendapatkan respon positif dari Boko Haram.
Dalam
konteks ini, Buhari harus belajar dari era pemerintahan Jonathan khususnya
terkait opsi dialog yang belum maksimal yang pernah ditawarkan ke Boko Haram. Kedua
belah pihak harus bertemu dalam satu meja untuk mencari solusi yang konkret
misalnya terkait pemberian otonomi khusus atau yang paling ekstrem opsi
referendum ke Boko Haram.
Berpijak
dari paparan di atas maka bisa kita simpulkan bahwa opsi militer harus menjadi upaya
terakhir (the last resort) ketika
jalan dialog menemui jalan buntu. Jika ini bisa dilakukan oleh pemerintahan
Buhari maka korban jiwa di Nigeria bisa diminimalisir. Wallahu A’lam.