Pentingnya Peningkatan Kualitas Lomba
Oleh : Fatkurrohman1
Dunia pendidikan saat ini mengalami kelesuan yang sangat akut. Kelesuan tersebut ditandai dengan minimnya peran dari mahasiswa dalam membuat penelitian-penelitian ilmiah. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Indonesia secara umum adalah hanya sekedar untuk melengkapi tugas akhir baik skripsi, tesis, maupun disertasi bukan karena kesadaran dalam diri untuk memajukan dunia ilmu pengetahuan.
Kondisi tersebut masih diperparah dengan minimnya peran dari pihak pemerintah, dalam hal ini Depdiknas (Departemen Pendidikan Nasional) untuk mengalokasikan dana penelitian ke berbagai perguruan tinggi baik swasta maupun negeri. Kesan tersebut semakin jelas tertangkap, ketika diadakan perlombaan penelitian ilmiah tingkat nasional maupun daerah yang pesertanya sangat sedikit karena para mahasiswa tidak terbiasa untuk melakukan penelitian (research).
Mengingat hubungan antara mahasiswa dan dunia penelitian yang sangat erat, maka diperlukan sebuah upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya sebuah penelitian. Hal ini bisa dilakukan dengan cara pengalokasian dana penelitian dari pemerintah yang signifikan berkisar antara 30-40 % dari total anggaran yang dimiliki Depdiknas.
Selain itu, juga diperlukan upaya dari Depdiknas dan instansi yang lain untuk menyelenggarakan lomba penelitian ilmiah secara berkala seperti Pinmas (Penelitian Ilmiah Nasiona Mahasiswa) dengan kualitas yang lebih baik. Upaya peningkatan kualitas lomba ke arah yang lebih baik sangat penting karena beberapa faktor.
Pertama, orisinalitas. Berpijak dari pandangan Silverman dalam Doing Qualitative Research, 2005,mengatakan bahwa penelitian yang baik adalah penelitian yang mengutamakan dan bahkan menjunjung tinggi nilai orisinalitas (keaslian) dari penelitian tersebut. Keaslian dalam hal ini adalah adanya kewajiban dari para peneliti untuk mencantumkan segala bentuk kutipan dari orang lain.
Hal ini sangat penting karena ada stigma negatif di negara-negara berkembang khususnya di Indonesia yang hanya melakukan copy-paste terhadap pemikiran orang lain tanpa memperdulikan kaidah etika dalam dunia penulisan. Dalam tataran peningkatan lomba penelitian, maka aspek orisinalitas karya penelitian harus mendapatkan perhatian yang cukup serius karena hal ini menyangkut reputasi dunia penelitian dan institusi pendidikan secara umum.
Kedua, Juri. Untuk meningkatkan kualitas lomba penelitian, selain menjunjung tinggi aspek orisinalitas sebuah karya penelitian, juga harus memperhatikan kompetensi dari juri yang akan ditugaskan untuk melakukan penilaian lomba.
Faktor kompetensi juri ini sangat penting karena nantinya hasil yang diperoleh bisa objektif dan bisa dipertanggungjawabkan secara moral maupun institusional. Contohnya jika ada perlombaan penelitian yang mengangkat tema tentang perbandingan politik luar negeri antar negara (AS dan China), maka juri yang harus diambil adalah juri yang memang mempunyai latar belakang (background) keilmuan hubungan internasional.
Kompetensi juri dalam hal ini tentunya akan memberikan penilaian yang sesuai karena dewan juri tahu betul terhadap seluk beluk objek yang akan dinilainya. Tentunya sangat bias jika tema perlombaan penelitian mengenai perbandingan politik luar negeri suatu negara, tetapi juri yang diambil adalah dari kalangan kajian keilmuan di luar disiplin keilmuan hubungan internasional.
Ketiga, apresiasi. Penghargaan (materi) terhadap pemenang lomba penelitian adalah sangat penting. Hal ini bukan berarti membelokkan esensi lomba yaitu untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, tetapi hal ini semata-mata untuk insentif dan peningkatan kreativitas pemenang agar terus melakukan penelitian baik dalam format perlombaan maupun di luar perlombaan ke arah yang lebih baik.
Banyak isu yang beredar di kalangan peminat penelitian bahwa keengganan mereka untuk terjun dalam perlombaan penelitian adalah rendahnya apresiasi yang diberikan oleh pihak panitia lomba terhadap pemenang lomba. Jika kita amati lebih jauh, maka isu tersebut ternyata bukan isapan jempol. Bagi para pembaca yang pernah ikut lomba penelitian di tingkat nasional maupun daerah maka apresiasi (materi) yang diberikan oleh panitia akan sangat timpang dengan modal besar yang digunakan untuk biaya penelitian (tekor).
Untuk itu, maka diperlukan evaluasi terhadap apresiasi pemenang lomba agar para pemenang lomba mendapatkan apresiasi yang lebih baik. Hal ini tentunya juga menyangkut tentang pentingnya penanaman budaya untuk menghargai sebuah keilmuan dan manfaat dari penelitian itu sendiri.
Menurut pandangan penulis ketiga faktor itulah yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kualitas lomba penelitian ilmiah mahasiswa baik dalam skala nasional maupun daerah agar tercipta suatu masyarakat akademisi yang cinta akan ilmu pengetahuan dan mempunyai dedikasi yang besar bagi pembangunan masyarakat Indonesia yang lebih baik.
1 Mahasiswa Pascasarjana Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta. E-mail : fatkurrohman_demak@yahoo.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar